Pages - Menu

Belajar Mudah Dengan Ebook

Tuesday, 20 October 2015

Pemeriksaan Pompa

Metode Pemeriksaan Pompa

Fungsi dan Kerja Pompa 
Pompa adalah suatu  alat yang digunakan untuk memindahkan suatu fluida dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan pengaliran. Hambatan-hambatan pengaliran itu dapat berupa perbedaan tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan gesek.

Klasifikasi Pompa Secara umum pompa dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa kerja dinamis (non positive displacement pump). Salah satu jenis pompa Kerja Dinamis adalah pompa sentrifugal yang prinsip kerjanya mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam casing.
Buat yang ingin Handbook Teknik Mesin Disini


Pemeriksaan Sebelum Start Up

Pemeriksaan Selama "First Run"

Pemeriksaan Setelah "First Run"

Daily Pump Checking Point

Pemeriksaan Harian

Pemeriksaan 3 Bulanan

Buat yang ingin Handbook Teknik Mesin Disini

Pemeriksaan Tahunan

Lubrikasi
1. Schedule Lubrikasi

2. Lubrikasi grease
Volume pengisian grease dan interval penambahan grease tergantung dengan ukuran bearing dan putaran motor (rpm).

3.  Lubrikasi Oli
Pada berbagai kondisi operasi, temperatur bearing antara 49ºC - 82ºC (120ºF – 180ºF). Type oli yang sesuai untuk temperatur tersebut adalah oli ISO viscosity grade 68 pada 38ºC (100ºF). Jika temperatur lebih dari 82ºC (180ºF), merujuk ke tabel berikut ini:
Level Oli
Level oli yang direkomendasikan yaitu oli diisi sampai posisi ditengah-tengah sight glass. Apabila oli berkurang karena disebabkan oleh sesuatu, maka penambahannya pun dilakukan hingga level oli berada di tengah-tengah sight glass.
4.  Interval penggantian oli
Penggantian oli pertama setelah instalasi pompa baru dilakukan setelah 100 jam operasi. Untuk penggantian oli selanjutnya harus berdasarkan hasil Oil Analysis dari tim MM, apakah oli masih layak atau harus diganti.
Sebagai acuan, standar penggantian oli berdasarkan temperatur permukaan housing bearing adalah sebagai berikut:

Buat yang ingin Handbook Teknik Mesin Disini


Sekian dan terimakasih
Mohon like and share jika bermanfaat.

Micrometer

Micrometer adalah alat ukur dimensi yang menggunakan mekanisme graduated screw untuk menghasilkan pergerakan linier spindel yang presisi sepanjang axis tersebut, sehingga dapat memberikan data hasil pengukuran yang konstan.

Setidaknya ada 3 jenis micrometer berdasarkan fungsi :
1. Micrometer Luar
2. Micrometer Dalam
3. Micrometer kedalaman

Buat yang ingin Handbook Teknik Mesin Disini

Sedangkan berdasarkan pembacaan skala, terdapat 2 jenis micrometer, yaitu :

1. Standard Micrometer (dengan skala vernier)
2. Digital Micrometer

Gambar dan bagian-bagiannya :
Pembacaan Skala
Skala dapat dibaca secara langsung sampai ketelitian 0,01 mm, seperti yang diperlihatkan pada gambar diatas, tetapi juga dapat diperkirakan sampai ketelitian 0,001 mm ketika skalanya hampir segaris, karena garis skala memiliki ketebalan 1/5 dari jarak diantara garis skala tersebut. 

Seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

Micrometer with vernier scale (graduation : 0,001 mm)
Skala vernier terdapat diatas garis skala pada sleeve yang memudahkan kita untuk membaca skala pada sleeve yang sampai ketelitian 0,001 mm.
Persiapan :
1. Pilihlah micrometer sesuai dengan pengukuran yan akan dilakukan (jenis micrometer, range ukuran, graduation, dan spesifikasi lainnya).
2. Periksa masa kalibrasi dari alat ukur tersebut.
3. Pada interchangeable anvil dan tester pieces telah terkalibrasi.
4. Pada interchangeable anvil micrometer, pasang interchangeable anvil tegak lurus dengan tempat dimana anvil tersebut dipasang. Kemudian putar bolt dibelakang anvil searah jarum jam.


5. Cekam secara ringan selembar kertas pada bagian anvil, kemudian secara lembut tarik kertas tersebut melalui anvil.
6. Periksa gerigi penyebab goresan pada permukaan ukur micrometer. Gerigi sering ditemukan diujung luar pada permukaan ukur micrometer. Jika gerigi tersebut ditemukan, maka gunakan fine-grainder oilstone untuk menghilangkannya jika diperlukan.
7. Periksalah perputaran thimble secara merata, jika perputaran thimble terlalu ketat atau lengket, bongkar instrument tersebut. Bersihkan dan rakit ulang. Periksa perputaran sekali lagi. Jika masalah serupa masih ada maka dicurigai sebagai alat yang rusak. Alat tersebut sebaiknya diperbaiki atau dibuang. (dilakukan oleh personel khusus).
8. Pastikanlah Retchet dapat diputar dengan baik. Jika tidak bongkar dan bersihkah. Jika hal ini tidak menambahkan apapun, ratchet mungkin perlu diganti. (dilakukan oleh personel khusus).
9. Periksa apakah spindle locknya berfungsi efektif. Sebuah micrometer yang spindle locknya tidak berfungsi efektif mungkin harus dikembalikan ke perusahaan yang memproduksi untuk diperbaiki.
10. Jika pergerakan terlalu kaku. Jangan mencelupkan micrometer dalam larutan, jika micrometer perlu dibersihkan, bongkar dan cuci dalam larutan pembersih dan lumasi ulang sebelum dirakit.
11. Jangan gunakan kompressor udara untuk membersihkan micrometer. Udara berkecepatan tinggi dapat membuat partikel abrasive masuk ke dalam system mekanik.
12. Bersihkan micrometer dari debu sebelum digunakan, bersihkan juga bagian spindle dan permukaan ukur dengan kain bersih.

Buat yang ingin Handbook Teknik Mesin Disini

Memeriksa Nilai Nol
Periksa nilai nol dari micrometer menurut instruksi ini :
1. Cekam ringan selembar kertas pada permukaan ukur.
2. Tarik secara lembut melewati permukaan ukur.
3. Putar rachet secara perlahan untuk membawa permukaan ukur pada sleeve sampai bersentuhan dengan anvil.
4. Selanjutnya putar ratchet sampai dengan satu kali click, segera setelah ratchet selip.
NB : Perputaran yang cepat dari ratchet dapat menyebabkan kesalahan pembacaan.
5. Pastikan bahwa garis nol pada thimble sejajar dengan garis index pada sleeve. Ulangi proses tersebut 2 atau 3 kali untuk memastikan kesejajaran.
6. Jika garis nol pada thimble tidak sejajar dengan garis index pada sleeve tidak sejajar. Maka alat tersebut wajib untuk dikalibrasi.
Periksa nilai nol dari interchangeable anvil micrometer menurut instruksi dibawah ini :
1. Bersihkan permukaan ukur dari micrometer dengan kain halus.
2. Bersihkan permukaan ukur dari tester pieces pada interchangeable anvil.
3. Tempelkan permukaan ukur dari tester pieces pada interchangeable anvil.
4. Putar ratchet stop sampai permukaan ukur dari micrometer menyentuh permukaan ukur dari tester pieces yang lain.
5. berhenti memutar ratchet stop setelah 3 kali bunyi “klik” terdengar.
NB : Perputaran yang cepat dari ratchet dapat menyebabkan kesalahan pembacaan.
6. Periksa apakah skala menunjukkan angka nol. Jika tidak alat tersebut harus dikalibrasi.
Pengukuran
1. Jika pengukuran dilakukan pada benda yang terpasang pada mesin. Matikan mesin dan tunggu sampai benda tersebut berhenti berputar.
2. Pastikan bahwa benda yang akan diukur telah dalam keadaan bersih dari chip hasil proses permesinan (tatal) dan kotoran lainnya.
3. Pastikan benda kerja tidak dalam keadaan panas (tidak ada kemungkinan perubahan ukuran) karena proses permesinan.
4. Jika menggunakan stand untuk micrometer, pastikan bahwa alat tersebut dicekam pada tengah-tengah frame dengan tool stand. Jangan terlalu kencang dalam mencekamnya.
5. Letakkan satu sisi benda yang akan diukur pada bagian anvil.
6. Pastikan anvil dan spindle dari micrometer berada pada 1 garis dengan garis tengah benda kerja (untuk benda slindris).
7. Putar ratchet stop sampai benda yang diukur tercekam.
8. Berhentilah setelah 3 kali bunyi “klik” dari ratchet stop terdengar, jangan mencoba untuk memutar thimble ketika mencekam.
NB : Perputaran yang cepat dari ratchet dapat menyebabkan kesalahan pembacaan.
9. Catat hasil pengukuran.
10. Untuk menghindari kesalahan ukur oleh operator, maka lakukan pengukuran kemudian selalu cross check dengan tuntunan pada gambar.
11. Baca hasil pengukuran dari sudut yang tepat (sejajar dengan skala) untuk menghindari kesalahan parallax.
12. Jangan melepaskan micrometer ketika permukaan ukur dari micrometer masih menjepit benda kerja.
13. Bebaskan spindle hanya dengan memutar thimble. (dalam proses handlingnya tidak disarankan untuk membawa micrometer pada bagian thimblenya saja, karena akan merusak alat).
14. Periksa nilai nol secara periodic ketika melalukan pengukuran untuk memastikan tidak ada perbedaan/ketidakcocokan. Pengukuran seharusnya selalu dilakukan di dalam kondisi yang sama dengan penyetingan nilai nol untuk pengukuran.

Inside Micrometer
Secara umum pengukuran diameter dalam suatu benda kerja dapat dilakukan dengan 2 jenis inside micrometer antara lain :
1. Tubular Inside Micrometer
2. Three Point Inside Micrometer.
Berikut ini adalah gambar dan bagian dari inside micrometer.

Pembacaan Skala

Persiapan
1. Pilihlah inside micrometer sesuai dengan pengukuran yang akan dilakukan (jenis, range ukuran, graduation, dan spesifikasi lainnya).
2. Pilihlah inside yang periode kalibrasinya masih berlaku.
3. Periksalah permukaan ukur dari inside micrometer dari tanda-tanda kerusakan. Apabila didapati kerusakan sebaiknya tidak digunakan untuk pengukuran
4. Sebelum melakukan pengukuran bersihkan benda kerja dari chips (tatal), debu serta kotoran-kotoran lainnya.
5. Pastikan juga benda kerja sudah berada pada suhu kamar (tidak memungkinkan perubahan ukuran).
6. Bersihkan inside micrometer dari debu, oli dan kotoran lainnya sebelum digunakan.
Pengukuran Dengan Tubular Inside Micrometer

Berikut merupakan langkah-langkah melakukan pengukuran dengan menggunakan tubular micrometer :
1. Susunlah tubular micrometer tersebut sehingga sesuai dengan ukuran diameter dalam yang akan diukur.
2. Setting tubular micrometer sehingga ukurannya lebih kecil daripada diameter dalam yang akan diukur.
3. Tempelkan permukaan ukur dari tubular micrometer yang fixed pada permukaan benda kerja yang akan diukur.
4. Dengan perlahan putar rachet stop sampai permukaan anvil yang lain menyentuh permukaan benda kerja yang akan diukur.
5. Pastikan bahwa tubular micrometer tersebut tegak lurus dengan benda kerja. Ketidaklurusan akan menyebabkan kesalahan fatal dalam pengukuran.
6. Catat hasil pengukuran.
7. Jangan melepaskan tubular micrometer yang masih menjepit benda kerja.
8. Kendorkan tubular micrometer tersebut dengan memutar thimble.
Pengukuran dengan Three Point Inside Micrometer
1. Putar Thimble berlawanan arah jarum jam sehingga kontak poinnya lebih kecil dari pada diameter yang akan diukur.
2. Masukkan alat ukur ke dalam benda kerja pada diameter dalam yang akan diukur.
3. Putar rachet searah jarum jam sambil pastikan bahwa kontak point dari inside micrometer tegak lurus dengan sisi panjang diameter dalam.
4. Berhentilah memutar ratchet sesaat setelah mendengar “klik” yang pertama. Jangan menggunakan gaya yang terlalu besar, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil akhir pengukuran.
5. Catat hasil pengukuran
6. Jangan menarik keluar inside micrometer dalam keadaan kontak poin masih bersentuhan dengan benda kerja.
7. Kendorkan terlebih dahulu dengan memutar thimble berlawanan arah jarum jam. Tarik keluar alat ukur dari benda kerja.

Jika bermanfaat tinggalkan komentar gan..
Buat yang ingin Handbook Teknik Mesin Disini

Monday, 19 October 2015

Gearbox - Aplikasi Roda Gigi

Gearbox adalah salah satu bentuk aplikasi dari roda gigi dimana roda gigi disusun menjadi beberapa stage/tingkat untuk menghasilkan output putaran atau daya yang diinginkan.
Fungsi Gearbox
Merubah kecepatan
Merubah besarnya Torsi

Buat yang ingin Handbook Teknik Mesin Disini

Kelebihan dari gearbox :
Daya yang ditransmisikan dapat diatur dengan rasio/perbandingan
Gerakan tidak mudah selip
Dapat mentransmisikan daya dengan akurat
Dapat beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi
Kokoh/kaku

Kekurangan gearbox
Gearbox memerlukan perawatan berupa lubrikasi
Gearbox memerlukan kelurusan yang teliti
Gearbox dapat menimbulkan suara yang berisik

Tipe dan Aplikasi Gearbox
1. SPUR GEAR BOX
Keistimewaan :
Poros paralel
Kecepatan dan beban tinggi
Efisiensi tinggi (98%)
Aplikasi :
 Cocok untuk semua tipe pengangkut dengan rasio kecepatan yang besar

2. HELICAL GEAR BOX
Keistimewaan :
Poros paralel
Kecepatan dan beban sangat tinggi
Efisiensi sedikit dibawah spur gearbox (96 – 98%)
Aplikasi :
Cocok untuk kecepatan dan beban tinggi

3. CROSSED HELICAL GEAR BOX
Keistimewaan :
Poros miring
Kecepatan tinggi
Beban tinggi
Aplikasi :
Untuk daya luncur rendah
Beban tekanan tinggi
Digunakan pada roda gigi planetary untuk menghasilkan rasio reduksi besar
Tidak cocok untuk hubungan yang presisi karena keterbatasan desain

4. BEVEL GEAR BOX
Keistimewaan :
Poros tegak lurus
Kecepatan tinggi
Beban tinggi
    Aplikasi :
Cocok untuk rasio 1:1
  Untuk rasio kecepatan tinggi
  Cocok untuk sudut siku-siku, khusus rasio rendah
  Tidak untuk presisi tinggi karena bentuk roda gigi yang rumit

5. WORM GEAR BOX
  Keistimewaan :
Poros miring siku-siku
Rasio kecepatan tinggi
Kecepatan dan Beban tinggi
Efisiensi rendah
Aplikasi :
Cocok untuk rasio kecepatan tinggi dengan sudut tertentu
Cocok untuk presisi tinggi tetapi terbatas
Cocok untuk kepresisian umum
Sangat tepat untuk kombinasi rasio kecepatan tinggi dan penggerak sudut siku

6. PLANETARY GEAR BOX
Planetary gear merupakan system gear yang terdiri dari gear output dan planet gear.  Planetary gear set memberikan efek peningkatan kecepatan, pengurangan kecepatan, perubahan arah, netral, dan penggerak langsung. Planetary gear set juga dapat memberikan variasi kecepatan pada tiap tingkatan operasi, dengan pengecualian netral dan penggerak langsung. 
Secara umum planetary gear set digunakan pada transmission di mobil atau alat berat, selain itu pada penggerak akhir tepatnya axle assembly di roda pun terdapat planetary gear set walaupun tidak bisa diatur variasi speed dan direction (tetap).
Selain itu mesin cuci pun ada yang sudah menggunakan planetary gear set.

7. CYCLO GEARBOX
Cyclo gearbox adalah salah satu bentuk variasi dari planetary gear, dimana  gearbox ini bekerja berdasarkan prinsip cyclodial untuk mencapai rasio reduksi yang tinggi tanpa mengorbankan efisensi dan kekompakannya (kepraktisannya). Efisiensi yang  tinggi ini diperoleh dengan meminimalkan gesekan antara roller shaft dan disknya dan selain itu juga dapat menahan beban kejut hingga 500% dari nilai torsinya.


Problem and Cause in Gearbox
Kegagalan dalam gearbox dapat dibagi menjadi 2 bagian :


1. Temperatur Tinggi
Possible cause
Beban gearbox berlebih :
Beban melebihi kapasitas dari gearbox
Saran : Cek nilai kapasitas dari gearbox, ganti dengan gearbox yang mencukupi nilainya
Lubrikasi yang kurang tepat :
Lubrikasi tidak mencukupi
Saran : Cek level pelumas dan atur penambahannya sesuai dengan level yang direkomendasikan
Lubrikasi berlebih
Saran : Cek level pelumas dan atur pengurangannya sesuai dengan level yang direkomendasikan
Lubrikasi yang salah
Saran : flushing pelumas yang ada dan ganti dengan pelumas yang benar dan telah direkomendasikan

2. GEARBOX BERSUARA BERISIK
Possible Causes :
Baut pondasi kendor
Struktur pemasangan lemah
Saran :
Periksa (inspeksi) pondasi pemasangan gearbox, kencangkan baut yang kendor dan atau perkuat struktur dan pemasangannya
Baut penekan lepas/kendor
Saran :
mengencangkan baut

Kegagalan bearing
Dapat berkaitan dengan kurangnya lubrikasi
Saran :
Ganti bearing, bersihkan dan flushing gearbox dan isi dengan pelumas yang telah direkomendasikan
Beban berlebihan
Saran :
Cek nilai kapasitas dari gearbox, ganti dengan gearbox yang mencukupi nilainya
Pelumas tidak mencukupi
Level pelumas di dalam gearbox tidak dimaintain dengan baik
Saran :
Cek level pelumas dan atur sesuai dengan level rekomendasi pabrikan
Gear rusak
Beban berlebih pada gearbox
Saran :
Bongkar dan cek kondisi gear, ganti bila rusak,  cek beban yang diizinkan pada gearbox

3. KEBOCORAN OLI
Possible Causes :
Seal aus:
Disebabkan oleh kotoran atau kerikil halus yang memasuki seal
Saran :
Ganti seal, kemungkinan filter breather tersumbat, ganti atau bersihkan filter
 Pengisian terlalu penuh pada gearbox
Saran :
Cek level pelumas dan atur sesuai level yang direkomendasikan
Lubang angin tersumbat
Saran :
Bersihkan atau ganti elemen. Pastikan untuk mencegah kotoran agar tidak masuk ke dalam gearbox


Terjadinya kegagalan  pada oli dapat disebabkan karena penanganan dan maintenance/perawatan oli yang salah

Penanganan oli yang buruk seperti di atas akan menyebabkan terjadinya :
Pembentukan busa pada oli (Foaming)
1. Pembentukan busa pada oli (Foaming)
Efeknya adalah :
Level oli sukar untuk dikontrol
Oli dapat tumpah karena bak penampung overflow
Meningkatkan konsumsi oli
Meningkatkan level kebisingan gearbox
Pelumasan gearbox yang buruk
Resiko tinggi untuk bearing/ kerusakan pada gigi roda
Oksidasi
 
2.  Oli terkontaminasi air (Water Contamination)
3.  Oksidasi oli (Oil Oxidation)


Lihat Roda Gigi dan Transmisi Daya Disini
Lihat Contoh Soal Roda Gigi Disini

Buat yang ingin Handbook Teknik Mesin Disini

Jika bermanfaat tinggalkan komentar gan..

Roda Gigi - Contoh Soal

Contoh Soal Pertama



















Buat yang ingin Handbook Teknik Mesin Disini


Contoh Soal Kedua
Berapakah gear ratio antara gear A and B?
Berapakah gear ratio antara gear B and C ?
Berapakah gear ratio antara gear C and D ?
Berapakah gear ratio train gear?
Jadi gear ratio adalah 2, maksudnya ialah untuk 2 kali putaran input menghasilkan 1 kali putaran output.

Efisiensi Gear
Efisiensi Gear adalah perbandingan antara besarnya torsi yang dihasilkan (output) dengan torsi yang diberikan (input).
Nilai Efisiensi suatu alat selalu kurang dari 1.


Contoh Soal Ketiga

Jika gearbox ini dapat bekerja dengan efisiensi sampai dengan 100% maka besarnya torsi yang dihasilkan adalah 3600 in-lb x 150 = 540000 in-lb.

Lihat tentang Roda gigi dan Transmisi Daya Disini

Jika bermanfaat isi komentar ya gan..
Terimakasih.